WIRELESS DAN WIRED NETWORK
1. WIRED
NETWORK
![Image result for kabel fiber optik](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1raTG0nXv763UG9-iCLxdBstEcztvPi77RRE08OZM53ClUxtEp4A8pHNJ-DJPANuJJZXianM9krGrhU4Fp-8hUSC694rS9gJRZ7vgeRG4J0axHyNiJwrQKid_1ZYwEH98zfslUD4R_8-O/s1600/Fiber-Optics.jpg)
Dalam
membangun jaringan komputer, sangat penting dalam menentukan jenis media
penghantar yang akan digunakan. Media penghantar tersebut bekerja dengan cara
menghubungkan antarterminal satu dengan terminal lainnya, dengan cara
mengirimkan atau menerima sinyal atau gelombang elektromagnetik. Pemilihan
media transmisi yang tepat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akses jaringan
dalam hal mentransmisi data dengan cepat.
Wired
Network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar.
Jadi, data mengalir pada kabel. Kabel yang umum digunakan pada jaringan
komputer biasanya menggunakan bahan tembaga. Ada juga jenis kabel lain yang
menggunakan bahan sejenis fiber optic atau serat optik. Biasanya bahan tembaga
banyak digunakan pada LAN.
Terdapat
beberapa tipe dan jenis kabel yang umum digunakan untuk suatu jaringan antara
lain kabel twisted pair (UTP dan STP), coaxial, dan fiber optik. Kabel yang
paling umum dan mudah pemasangannya adalah kabel jenis coaxial. Namun sesuai
dengan perkembangan HUB atau konsentrator pengunaannya, kabel UTP semakin
menjadi pilihan karena harganya yang tidak terlalu mahal, dengan kemampuan yang
bisa diandalkan. Hingga saat ini beberapa jenis kabel sudah dapat menyamai
teknologi fiber optik.
1)
Kabel Twisted Pair
Bahan kabel dibuat dari tembaga dan selubungnya
memiliki beragam warna, bentuk kabel twisted pair ini dililit yang berfungsi
untuk menjaga interferensi masing-masing kabel. Kabel Twisted pair dibagi
menjadi 2 macam yaitu :
a)
STP (Shielded Twisted Pair)
yaitu kabel twisted pair yang setiap pasangnya diberi perlindungan lagi. Kabel ini banyak digunakan
pada jaringan Token-Ring. Kabel ini berisi dua pair kabel (empat kabel) yang
masing-masing pair dipilin (twisted). Masingmasing kabel berupa kabeldengan
inti kawat tembaga tunggal yang berisolator. Keempat kabel tersebut dibungkus
dengan anyaman kabel serabut yang berfungsi sebagai pelindung dan grounding
(shielded). Sebagai pelindung luar adalah lapisan isolator yang merupakan kulit
kabel. Kabel ini mampu mentransmisikan data hingga 16 Mbps dengan jarak
maksimal mencapai 100 meter. Itulah sebabnya kabel ini banyak digunakan pada
jaringan Token-Ring yang mampu berjalan pada kecepatan 16 Mbps.
b)
UTP (Unshielded Twisted Pair)
yaitu kabel twisted pair yang tidak diberi
perlindungan untuk setiap kabelnya. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
merupakan salah satu jenis kabel yang paling banyak digunakan dalam jaringan
komputer saat ini. Sesuai namanya, kabel ini berisi empat pasang (pair) kabel yang
tiap pair-nya dipilin (twisted). Berbeda dengan kabel STP, kabel ini tidak
dilengkapi dengan pelindung (unshielded). Keempat pasang kabel (delapan kabel)
yang menjadi isi kabel berupa kabel tembaga tunggal yang berisolator. Kabel UTP
kategori satu dan dua tidak digunakan dalam jaringan komputer karena kemampuan
transfer datanya sangat rendah. Kabel kategori ini banyak digunakan untuk
komunikasi telepon, atau berfungsi sebagai kabel telepon. Sedangkan untuk
jaringan komputer digunakan kabel kategori tiga komunikasi pada jaringan dengan
kecepatan 10 Mbps, seperti Ethernet. Itulah sebabnya Ethernet dengan kabel UTP
disebut dengan 10BaseT. Sedangkan untuk jaringan Token-Ring bisa menggunakan
kabel UTP kategori empat dan lima.
Terdapat
beberapa kategori dalam kabel twisted pair, dengan kabel kategori CAT5 dan CAT5
enhanced yang sering digunakanuntuk membangun jaringan komputer karena bisa
digunakan untuk menghubungkan jaringan hingga kecepatan 1Gbps. Pada
realisasinya kabel CAT5/5e akan dibagi menjadi 2 tipe sebagai berikut :
a)
Kabel lurus (straight cable) untuk menghubungkan
client ke hub, router, dan switch.
b)
Kabel silang (cross cable) untuk menghubungkan
client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke
hub.
2)
Kabel Coaxial
![Image result for kabel coaxial](https://dosenit.com/wp-content/uploads/2015/09/kabel-coaxial.jpg)
Berisikan kawat
tembaga sabagai intinya dan di sekelilingnya dipalipis lagi dengan bahan
konduktor yang dianyam atau dijalin. Terdapat 2 tipe kabel coaxial sebagai
berikut :
a)
Coaxial baseband, biasa digunakan untuk
transmisi digital dengan resistansi 50 ohm.
b)
Coaxial broadband, biasa digunakan untuk
transmisi analog dengan resistansi 75 ohm.
Untuk
menggunakan kabel coaxial dibutuhkan beberapa peralatan tambahan seperti T
connector, terminator, dan BNC. Dengan perkembangan teknologi jaringan saat
ini, kabel coaxial sudah jarang digunakan untuk jaringan komputer karena
transmisi datanya yang lambat dan tingkat keamanannya yang rendah.
3)
Fiber Optik
![Image result for kabel fiber optik](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1raTG0nXv763UG9-iCLxdBstEcztvPi77RRE08OZM53ClUxtEp4A8pHNJ-DJPANuJJZXianM9krGrhU4Fp-8hUSC694rS9gJRZ7vgeRG4J0axHyNiJwrQKid_1ZYwEH98zfslUD4R_8-O/s1600/Fiber-Optics.jpg)
Fiber optic merupakan salah satu jenis media transfer
data dalam jaringan komputer. Sekilas bentuknya seperti sebuah kabel, namun
berbeda dengan kabel lainnya karena media ini mentransfer data dalam bentuk
cahaya.
Prinsip kerja fiber optik adalah mentransfomasikan
data dengan pulsa cahaya dimana pulsa cahaya dapat digunakan untuk mensinyalkan
bit 0. Transmisi menggunakan optic memiliki 3 komponen utama sebagai berikut ;
a) Media transmisi, menggunakan serat kaca yang
sangat halus atau silica yang terfusi.
b) Sumber cahaya, memanfaatkan Light Emitting Diode
(LED) yang memancarkan cahaya jika diberi arus listrik.
c) Detektor, menggunakan photodiode yang berfungsi
untuk menggenerasikan pulsa elektrik bila ada cahaya yang menyorotnya.
Untuk satu
sambungan atau link komunikasi fiber optik dibutuhkan dua core, satu sebagai
transmitter dan satu sebagai receiver. Transmiter cahaya berupa LED atau ILD
(Injection Laser Diode) menembakkan pulsa cahaya ke dalam kabel fiber optik.
Kabel fiber optik yang paling umum dikenal ada dua macam antara lain :
a) Kabel Multimode, pulsa cahaya selain lurus
searah panjang kabel, juga berpantulan ke dinding core hingga sampai ke tujuan
yaitu sisi receiver.
b) Kabel Singlemode, pulsa cahaya ditembakkan hanya
lurus searah panjang kabel sehingga memberikan kelebihan kapasitas bandwith
dalam skala gigabit dan jarak yang lebih jauh hingga pulihan kilometer.
Kelebihan utama
fiber optic dibanding media kabel lain adalah dalam hal kecepatan transfer
datanya yang tinggi. Selain itu, fiber optic mampu mentransfer data pada jarak
yang cukup jauh, yaitu mencapai 1 kilometer tanpa bantuan perangkat repeater.
Fiber optic juga memiliki kelebihan dalam hal ketepatan dan keamanan transmisi
data. Hal ini dimungkinkan karena fiber optic tidak terpengaruh oleh
interferensi dari frekuensi-frekuensi liar yang mungkin ada di sepanjang jalur
instalasi.
Kelemahan fiber
optic ada pada tingginya tingkat kesulitan proses instalasinya. Mengingat bahwa
media ini mentransmisikan data dalam bentuk gelombang cahaya, maka tidak bisa
menginstalasi media ini dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut.
Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung. Di
samping itu juga harus betul-betul terhindar dari kemungkinan terjadinya
tekanan fisik pada media tersebut.
Teknologi
wireless merupakan salah satu pilihan yang sangat tepat untuk mengganti teknologi
jaringan lama yang masih menggunakan banyak kabel. Memakai teknologi wireless
akan memberikan banyak keuntungan, pengguna tidak dibatasi ruang gerak, tetapi
hanya dibatasi jarak akses jangkauan pemancar WiFi. Untuk mendapatkan jangkauan
yang lebih jauh dapat menggunakan booster yang berfungsi seebagai relay dan
mampu menjangkau ratusan meter bahkan beberapa kilometer ke satu arah. Dapat
juga memanfaatkan access point yang dapat saling melakukan relay kembali ke
beberapa titip sehingga jarak jangkauan akan semakin jauh.
Wireless
adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan hubungan
telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti
kabel. Saat ini teknologi wireless berkembang dengan pesat, secara kasat mata
dapat dilihat dengan semakin banyaknya pemakaian telepon sellular, selain itu
berkembang pula teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet.
Wireless LAN menggunakan gelombang elektromagetik (radio dan infra merah) untuk
melakukan komunikasi data menyalurkan data dari satu point ke point yang lain
tanpa melalui fasilitas fisik. Wireless LAN (WLAN) mengirim dan menerima data
menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared. Biasanya sebuah WLAN
merupakan ekstensi atau pengembangan dari wire LAN yang sudah ada. Saat ini
gelombang radio lebih banyak digunakan sebagai media transmisi data
dibandingkan infrared. Koneksi ini menggunakan frekuensi tertentu untuk
menyalurkan data tersebut, kebanyakan Wireless LAN menggunakan frekuensi 2,4
GHz.
Wireless
network memiliki beberapa keungggulan, seperti proses instalasi yang lebih
mudah dibandingkan wire network, dapat mencapai area yang sulit dijangkau,
biaya instalasi dan perawatan lebih murah. Namun, di sisi lain juga memiliki
beberapa kekurangan, seperti masalah interferensi dengan perangkat microwave,
rawan penyadapan, mudah dipengaruhi oleh cuaca buruk.
Gelombang
radio dapat merambat di ruang hampa. Data atau sinyal akan diangkut oleh
gelombang radio. Bayangkan seperti barang yang diangkut oleh mobil. Barang dapat
dianalogikan dengan data, sedangkan mobil dianalogikan dengan gelombang radio.
Gelombang pengangkut atau gelombang pembawa disebut carrier. Sehingga, carrier
akan berubah-ubah mengikuti pola perubahan data.
1)
WiFi
Wifi (wireless fidelity) adalah salah satu standar
wireless networking, spesifikasi transfer data wireless LAN. Secara teknis
operasional WiFi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi informasi
yang bekerja pada jaringan dan perangkat wireless LAN. Berikut ini beberapa
istilah yang sering muncul saat kita membangun network wireless menggunakan
standar WiFi, yaitu :
a)
Mode infrastruktur
Menggunakan access point yang berfungsi mengatur lalu
lintas data, access point berfungsi seperti pusat transfer data. Kelebihan mode
infrastruktur adalah transfer data lebih cepat dengan area coverage lebih luas
serta pengaturan dan keamanan data lebih terjamin. Mode ini biasa digunakan
untuk hotspot WiFi dan perkantoran yang memerlukan stabilitas dan keamanan
data.
b)
Mode Ad-Hoc
Merupakan koneksi antardevice WiFi peer to peer. Mode
ini lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 device tanpa
membeli access point sementara bila device yang terhubung terlalu banyak maka
transfer data menjadi lambat.
c)
SSID (Service Set Identifier)
SSID Merupakan Network ID atau nama untuk jaringan
wireless dimana setiap jaringan Wi-Fi harus memiliki SSID yang unik. Agar
setiap peralatan wireless dapat saling berkomunikasi maka masing-masing
peralatan harus menggunakan SSID dan channel yang sama. SSID bersifat
case-sensitive, penulisan huruf besar dan huruf kecil akan sangat berpengaruh.
d)
WEP (Wired Equivalent Privacy)
WEP merupakan sebuah fitur keamanan/security standar
untuk peralatan wireless. Umumnya fitur ini sudah builtin pada setiap peralatan
Wi-Fi. Keamanan data adalah hal yang cukup penting. Gelombang radio yang
dipancarkan sebuah Wi-Fi adapter dapat diterima oleh semua peralatan Wi-Fi yang
ada di sekitarnya (atau ruangan dan gedung di dekatnya). Sehingga informasi
dapat ditangkap dengan mudah. Oleh sebab itu, data yang dipancarkan oleh Wi-Fi
card perlu dienkripsi. Ada beberapa tingkatan enkripsi, mulai dari 40 bit, 64
bit, 128 bit, dan 256 bit. Penggunaan WEP akan meningkatkan keamanan data yang
ditransfer meskipun konsekuensinya adalah sedikit penurunan throughput data.
e)
WPA/WPA2
Singkatan dari Wi-Fi Protected Access. WPA menggunakan
protokol enkripsi yang lebih ampuh dibandingkan WEP. Dengan WPA, network key
akan diubah secara otomatis dan kemudian diotentikasi secara teratur. Perangkat
W-Fi yang ada umumnya sudah mendukung WPA. WPA2 singkatan dari Wi-Fi Protected
Access 2 atau dikenal sebagai 802.11i. WPA2 menggunakan protokol enkripsi yang
lebih ampuh dibandingkan WEP maupun WPA. WPA2 menggunakan algoritma enkripsi
AES dan otentikasi 802.1X. Sehingga menjamin keamanan data dan kontrol akses
jaringan lebih baik dibandingkan WEP dan WPA.
f)
Network Key
Sebuah network key digunakan untuk proses enkripsi dan
dekripsi data. Khususnya jika perangkat wireless telah mendukung WEP atau WPA.
Network key mungkin saja telah disediakan secara otomatis oleh perangkat
wireless network. Mungkin juga harus ditentukan sendiri. User dapat menentukan
panjang key, yaitu antara 40 bit hingga 104 bit, format key (ASCII atau
heksadesimal), dan key index (berupa lokasi di mana key akan diletakkan).
Semakin panjang jumlah bit key-nya akan semakin
secure. Setiap penambahan panjang key sebanyak 1 bit menyebabkan peningkatan
security hingga dua kali lipat. Sehingga data yang sudah dienkripsi akan
semakin sulit dibongkar.
Sebuah perangkat wireless dapat dikonfigurasi
menggunakan 4 buah network key, dengan nomor key index 0, 1, 2, dan 3. Manakala
sebuah access point atau perangkat wireless mengirimkan data yang sudah
dienkripsi menggunakan sebuah key yang disimpan pada key index tertentu maka
access point atau perangkat wireless penerima akan menggunakan key yang
disimpan pada key index tersebut untuk melakukan proses dekripsi.
g)
EAP (Extensible Authentication Protocol)
EAP adalah protokol otentikasi yang digunakan pada
jaringan wireless. EAP disebut juga 802.1x authentication. Setiap pengguna
wireless network harus mengetikkan login dan password sebelum diizinkan
mengakses wirelesss network. Beberapa pengembangan protokol otentikasi yang banyak
digunakan di antaranya: EAP-TLS, Protected EAP (PEAP) dengan EAP-TLS, dan
Microsoft Challenge Handshake Authentication Protocol version 2 (MSCHAPv2)
h)
Access Point (AP)
Peralatan yang digunakan pada wireless LAN. AP
bertugas mengatur dan menghubungkan koneksi beberapa peralatan WiFi. AP dapat
dianalogikan dengan hub, hanya saja digunakan pada wireless LAN. AP juga dapat
menghubungkan wireless LAN dengan wired LAN.
i)
Hotspot
Hotspot atau area hotspot adalah tempat khusus yang
disediakan antuk mengakses Internet mengunakan peralatan Wi-Fi. Umumnya layanan
hotspot bersifat gratis. Dengan berbekal laptop atau PDA maka koneksi Internet
dapat dilakukan secara cuma-cuma. Biasanya pengguna terlebih dulu harus
melakukan registrasi ke penyedia layanan hotspot untuk mendapatkan login dan
password. Kemudian pengguna dapat mencari area hotspot, seperti pusat
perbelanjaan, kafe, hotel, kampus, bandara udara, dan tempat-tempat unium
lainnya. Proses otentikasi dilakukan ketika browser diaktifkan.
2)
WiMAX
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave
Access) merupakan penyempurnaan WiFi yang dapat berkomunikasi pada jarak hingga
8 kilometer pada kecepatan transfer data 10 Mbps (IEEE 802.11). WiMAX merupakan
salah satu teknologi yang memudahkan untuk mendapatkan koneksi internet yang
berkualitas dengan area coverage bisa mencapai sejauh 50 kilometer (IEEE
802.16) dan kemampuannya mengantarkan data dengan transfer rate yang tinggi
dalam jarak jauh.
Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi
WiMAX dapat melayani para subscriber. Jadi dimanapun para penggunanya berada,
selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations),
mereka masih menikmati koneksi yang diantarkan oleh BTS tersebut. Selain itu,
dapat melayani dengan baik para pengguna antena tetap (fixed wireless),
misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, maupun di tokotoko.
Mereka bisa merasakan nikmatnya berinternet broadband lewat media ini. Dengan
range spektrum frekuensi yang tergolong lebar, para pengguna akan leluasa dapat
terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari
BTS.
Instalasi yang dilakukan untuk membangun infrastruktur
dari WiMAX sendiri hampir mirip dengan WiFi biasa, hanya ada beberapa fitur
saja yang tidak dimiliki oleh WiFi.
Komentar
Posting Komentar